Jenis Energi Dzikir dan Do’a


Dzikir dan doa mempunyai energy (kekuatan) yang dipancarkan Allaah SWT berujud Nur(cahaya). Nur Allah itu merupakan energy mutlak yang mengalahkan semua energy lainnya. Sifat energy yang bersumber dari Nur Allaah SWT itu memiliki berbagai macam sifat, baik halus, lembut, keras, kasar, lentur, panas, dingin dan lain-lainnya.
Tingkat kekuatan Energi.
1. Energi Mutlak adalah energy yang bersumber dari Nur Allaah SWT yang tidak dimiliki mahlukNya, kecuali di saat Allah memancarkan nur itu kepada hambanya yang dikehendakiNya.
2. Energi relative, yaitu energy yang diberikan Allaah SWT kepada Alam semesta, yang terikat pada hukum sunatullah.
3.  Energi semu, yaitu energy yang masuk pada manusia hewan atau benda karena pengaruh bio ghaib, yang sering digunakan sebagai andalan orang-orang yang tidak beriman.
Dzikir dan doa dapat menjadi wasilah mendapat pancaran Nur Allaah bila memenuhi syarat dan rukunnya, doa sembarangan asal hafal atau bisa mengucapkannya dengantidak memenuhi syarat tidak akan mendapat pancaran nur Allaah SWT.
Contoh, orang yang hafal ayat Kursiy tetapi tidak memenuhi syarat doa, ketika ia berdoa untuk mengusir jin pada orang yang kerasukan, jin itu tidak mau pergi, kemudian jin itu minta syarat bunga dan kemenyan bila disanggupi ia mau pergi. Bila yang membaca itu benar benar memenuhi syarat dan dekat kepada Allaah SWT maka bacaannya  akan menjadi wasilah memancarnya Nur Allaah sehingga jin yang seperti apapun akan lari tunggang langgang terkena pancaran Nur Allah SWT.
Ketika tulisan ini tengah saya tulis hari Sabtu tanggal 13 Maret 2009 saya kedatangan tamu dari tetangga kampung, ia meminta tolong mengatasi anak putri, ia masih sekolah kelas 3 SMP yang kesurupan hampir 2 jam hingga merepotkan keluarga dan tetangga tetangganya karena anak itu mempunyai kekuatan yang luar biasa hingga dipegang 4 orang laki-laki, sudah dibacakan Al Qurandan doa oleh pamannya tetapi tetap saja kesurupan.
Setelah saya datang dan masuk rumah saya langsung membaca doa sambil tahan nafas dan berkonsentrasi, anak itu langsung bereaksi, kemudian saya kendorkan urat syarafnya yang kaku di kakinya sekitar 10 menit Alhamdulillah saya berhasil menghilangkan gas dari dalam urat kemudian ia  langsung terkulai lemas dan sadar akan dirinya.
Bila Nur Allaah memancar pada kekuatan alam, maka kekuatan alam akan tunduk pada energy mutlak itu. Salah satu energy alam adalah api yang mempunyai sifat panas dan membakar, bila Nur Allaah yang memancar pada api bersifat dingin, mengamankan dari bahaya api yang membakar dan menghabiskan oksigen, maka api itu akan dingin dan tidak membakar. Karena itulah Nabi Ibrahim tidak merasakan panas dan selamat dari amukan api yang sangat besar ketika dibakar oleh Raja Namrud.
Secara pengetahuan awam ya Allaah Maha Kuasa menolong hambaNya, tetapi secara keilmuan memerlukan kajian yang terperinci untuk memahami ilmuNya.
Dalam Kitab tafsir Imam Baidhawiy diterangkan bahwa karena besarnya api yang dibuat oleh bala tentara Namrud, maka mereka tidak berani mendekati kobaran api itu, sehingga Nabi Ibrahim diletakkan diatas alat pelempar batu (alat perang jaman dahulu). Saat itulah malaikat Jibril datang menemui Nabi Ibrahim as dan bertanya: “ wahai Nabiyallaah apa yang dapat saya bantu?” Beliau menjawab: “kalau kepadamu tak ada kepentingan, hanya kepada Allah saya bertawakkal.” Jibril menyarankan :”kalau begitu segeralah berdoa kepada Tuhanmu karena kamu segera akan dilemparkan.“
Dalam Kitab Jamius Shaghir hadits no 5 diriwayatkan oleh Al Khathib dari Abi Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda: “yang terakhir kali dibaca Nabi Ibrahim sebelum dilemparkan kedalam kobaran adalah doa : Hasbiyallaahu wa ni’mal wakiil”. ( terjemahnya: Cukup Allah-lah sebaik-baik Penolong).
Pengalaman penulis, dulu pernah melatih beladiri di Pleret, Bantul, Yogyakarta, ketika pengajian saya menerangkan cerita dan doa ini, kemudian dilain hari murid murid saya mengadakan demontrasi untuk membuktikan keyakinan mereka mengadakan sepak bola api, ketika saya tanya dari mana kamu bisa melakukan sepak bola api? Mereka menjawab dari Bapak, ketika mengisi pengajian itu, kemudian doa itu kami riyadhahi dan kami buktikan ternyata benar api itu tidak panas dan tidak membakar.
Bagaimana Cara mencapai Energi Mutlak itu?
1. Kita mesti beriman hanya kepada Allaah SWT.
2. Menjaga dan menjalankan ibadah dengan tertib.
3. Jangan sekali-kali mengkonsumsi barang yang diharamkan Islam.
4. Tidak berbuat hal yang maksiat dan aniaya.
5. Mengamalkan Dzikir dan doa setiap sesudah shalat baik yang wajib maupun shalat tahajjud.
6. Berpuasa hajad untuk mengkondisikan diri agar ijabah.
Anda telah melaksanakan itu semua masih belum akan datang keyakinan sehingga anda berdoa untuk ditunjukkan kekuasaan Allah, kemudian anda membuktikan  langsung suatu kejadian yang  anda alami.


Reverence :
http://darowi.wordpress.com/2010/03/13/energi-dzikir-dan-doa/