Bahagia Pangkal Kebahagiaan

Stress, depresi, susah tidur, dan frustasi adalah kata-kata yang semakin akrab didengar oleh masyarakat modern saat ini. Di jaman berteknologi tinggi yang semuanya serba memudahkan ternyata penyakit mental masih merupakan musuh 'klasik' manusia disamping berbagai penyakit baru dan canggih lainnya, macam AIDS, SARS dan kanker.

Seorang ahli kejiwaan dari AS, David G. Myers, Ph.D, berhasil mengadakan penelitian tentang solusi mencari kebahagiaan bagi manusia modern. Menurut Myers, ada empat tanda yang selalu ada pada orang yang memiliki kebahagiaan dalam hidupnya : menghargai diri sendiri, optimis, terbuka dan mampu mengendalikan diri. Hasil ini didapatnya setelah melakukan studi kasus pada ratusan orang dari 16 negara.

Jadi kunci utama meraih kebahagiaan adalah merasa bahagia, yang ditandai dengan keempat ciri tersebut di atas. Sedang bagi kita yang tidak atau belum memiliki kemampuan tersebut, tidak usah patah semangat. Berikut beberapa saran Myers untuk menyiasati situasi dan kondisi supaya kita dapat meraihnya. Semoga.

Nikmati Hidup

Benjamin Franklin pernah berkata bahwa kebahagiaan itu tidak datang dari hal-hal besar yang kadang tidak pernah terjadi, melainkan dari hal-hal kecil yang terjadi sehari-hari. Jadi mulailah menikmati hidup dari hal-hal terkecil yang kita temui. Mulai dari menikmati makan di pagi hari, bercanda bersama rekan di siang hari, melihat pemandangan kota di sore hari, sampai menonton tv di malam hari. Yakinilah kalau kebahagiaan itu sebenarnya selalu ada setiap hari, tidak harus menunggu sampai umur menjadi tua.

Atur Waktu Sebaik Mungkin

Resep supaya bahagia adalah pintar mengatur waktu. Siapa yang tidak merasa bahagia kalau melihat waktu yang ada selalu penuh terisi dan terencana? Apa yang kita rasakan kalau disuruh melewatkan waktu tanpa ada artinya? Pasti membosankan dan membuat frustasi. Pengaturan waktu yang efektif bisa mempermudah semua cita-cita dan impian. Caranya? Pecahlah rencana besar yang kita miliki menjadi beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan setiap hari. Misal, kalau kita punya cita-cita membuat sebuah novel, cobalah mulai dengan membuat dua halaman cerita setiap harinya. Bayangkan berapa banyak halaman yang telah kita hasilkan selama 300 hari ?

Bersikap Bahagia


Tidak susah untuk merasa bahagia. Cukup dengan menghargai diri sendiri, berpikir positif atau optimis dan selalu terbuka dengan lingkungan sekitar. Orang merasa bahagia kalau dirinya dihargai atau disenangi. Mulailah dari kita sendiri untuk belajar menghargai diri, mensyukuri dan merawat apa yang telah didapat. Nantinya otomatis orang luar akan bersikap hal yang sama. Begitu pula kalau kita berada dalam suasana yang tidak menyenangkan, cobalah untuk tetap tersenyum. Perasaan yang ada nantinya akan menjadi lebih nyaman. Bersikap terbuka dengan orang lain sedikit banyak bisa menipiskan suasana hati yang sedang galau.

Carilah Kegiatan Terampil


Kalau kita sudah merasa stress dengan pekerjaan, atau jenuh dengan suasana yang ada, itu tandanya diri kita butuh tantangan baru. Cobalah melakukan kegiatan baru yang membutuhkan keterampilan tangan kita, macam berkebun, berolahraga, menulis, menari atau melukis. Perasaan apatis atau kesal yang kita miliki cenderung berkurang atau bahkan menghilang begitu perhatian kita tertuju kepada bagaimana tangan kita bergerak.

Lakukan Olahraga


Banyak studi telah dilakukan yang menyimpulkan bahwa gerakan aerobik adalah obat mujarab untuk menghilangkan depresi dan kecemasan. Studi tersebut juga membuktikan kalau orang yang memiliki stamina bugar akan memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak mudah stress dan berjiwa tenang. Keuntungan lainnya adalah olah raga ini terbilang murah dan tidak membutuhkan ongkos besar, namun berefek luar biasa.

Cukup Istirahat

Bersikap aktif tidaklah cukup untuk merasa bahagia apabila tidak ditunjang dengan porsi istirahat yang cukup. Bahan dasar dari hidup penuh energi dan bahagia adalah dengan tidur yang cukup selama tujuh sampai delapan jam sehari supaya dapat bangun dalam keadaan bugar. Tidur atau istirahat dalam keheningan, macam berdoa atau meditasi, dapat memulihkan stamina yang sudah habis terpakai sehingga kita dapat bangkit dan menikmati hidup lebih nyaman lagi.

Miliki Teman Berbagi

Memiliki seorang atau beberapa teman dekat dapat meringankan beban hidup yang membuat hati tidak bahagia. Teman-teman tersebut akan selalu mendukung dan berada di sisi kita, baik di kala susah maupun senang. Perasaan tidak enak yang ada di hati bisa berkurang apabila kita mau membaginya dengan mereka. Mungkin kita segan untuk berbagi karena tidak mau menyusahkan orang lain. Namun percayalah, teman sejati akan merasa senang untuk membantu bilamana sahabatnya merasa kesusahan.

Rajin Bersedekah

Agama apa pun melalui kitab sucinya selalu menganjurkan agar umatnya mau bersedekah atau menyisihkan harta untuk orang yang kurang beruntung. Sebab, dengan bersedekah bisa mendatangkan kebahagiaan, membuka pintu rezeki, dan menghindari dari bala.

Anjuran itu ternyata secara ilmiah pun telah terbukti kebenarannya. Para ilmuwan dari Universitas British Columbia dan Universitas Harvard menyimpulkan bahwa orang yang suka bersedekah setiap hari akan lebih bahagia. Menurut mereka, bersedekah merupakan cara sederhana yang luar biasa untuk mendapatkan kebahagiaan.

“Tak penting seberapa besar gaji yang Anda miliki dan jumlah sedekah yang bisa diberikan setiap hari. Yang terpenting adalah seberapa besar keikhlasan Anda mau memberikan harta yang dimiliki. Bila ikhlas menyisihkan harta setiap hari, Anda akan berbahagia,” jelas Elizabeth W Dunn, asisten profesor psikologi Universitas British Columbia.

Rajin Beribadah

Studi membuktikan kalau orang yang banyak beribadah dan sering berhubungan dengan Tuhan akan memiliki perasaan lebih nyaman dan bahagia dibanding dengan mereka yang jarang atau tidak sama sekali. Ibadah memang tidak menjamin kita akan terbebas dari penderitaan. Namun keyakinan kita akan Tuhan dapat memperkuat langkah apabila kita dihadapkan pada kehidupan yang suram dan gelap. Keyakinan tersebut juga dapat membantu kita dalam membentuk makna dan tujuan hidup, sehingga kita dapat lebih menerima keadaan yang ada. Kita akan lebih termotivasi untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal selain diri sendiri, seperti berderma, menjadi sukarelawan dan beraktifitas sosial lainnya. Pandangan spiritual yang dimiliki dapat membantu kita dalam menghadapi musuh besar, kematian dan kesulitan hidup lainnya.

Banyak bersyukur

Rasa syukur akan menambah kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.Tetapi hendaknya jangan dilihat atau dihitung secara materi semata.Karena ada kenikamatan besar yang tak terlihat dengan mata kepala,yaitu rasa BAHAGIA yang justru selama ini kita cari dan upayakan dengan berbagai usaha.

Coba renungkan pula ayat ini, ..."Dan barang siapa yang bersyukur maka kessyukuran itu adalah bagi dirinya sendiri,dan barangsiapa yang ingkar,maka sesungguhnya Tuhanku Yang Maha Kaya lagi Maha Mulia" (An Naml;40).

Firman ALLAH SWT,"...Sungguh jika kamu bersyukur, niscaya kami akan menambah (nikmat) kepadamu,dan jika kamu mengingkarinya, sungguh azab-Ku sangat keras (Ibrahim;7)

Dirangkum dari Pursuing Happiness, David G. Meyers, www.health.yahoo.com di Edit seperlunya
http://www.gsn-soeki.com/wouw/a000570.php