Lautan Manusia Menuju Arafah


Lautan manusia sejak Ahad (14/11) pagi memadati pedestrian atau jalan-jalan yang menghubungkan Masjidil Haram, Mekkah dengan Mina hingga Muzdhalifah untuk selanjutnya menuju padang Arafah. Gema talbiyah tak henti mengiringi langkah jemaah haji dari berbagai bangsa, mereka bersaut-sautan mengucapkan "Labbaika Allahumma Labbaik labaika la syarikalaka labaik innal hamda wannikmata laka wal mulk laa syarikalak"

Aparat kepolisian Saudi sendiri melakukan penjagaan yang demikian ketat di sepanjang jalan masuk menuju Mina. Hanya jemaah yang menggunakan bus-bus besar yang diijinkan memasuki ke kawasan tersebut, sementara mobil-mobil pribadi dilarang masuk, kecuali berstiker khusus.

Mendagri Arab Saudi Pangeran Naif selaku penanggungjawab operasional haji Saudi mengatakan, seluruh persiapan untuk pelaksanaan ibadah haji ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Selain menggunakan ribuan kendaraan, jemaah haji dapat menggunakan layanan kereta api untuk perjalanan di Mashair, yang diharapakan dapat mengurangi kemacetan jalan jalan menuju dan keluar dari Mina, Arafah dan Muzdalifah.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi sendiri telah menyiagakan seluruh rumah sakit untuk memberikan layanan kesehatan yang maksimal kepada jemaah haji. Selain itu, selama jemaah berada di Arafah dan Mina, Kementerian Saudi membuka juga sejumlah puskesmas yang berada di lokasi perkemahan jemaah haji.

Arus jamaah Indonesia mulai bergerak ke Arafah, Sabtu (13/11) malam. Mereka akan menginap dulu di Mina, yang disebut tarwiyah, meniru perjalanan haji Nabi di masa lalu, sebelum bergerak ke Arafah.

Menurut Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama, Ahmad Kartono, pemerintah tak membuat kebijakan untuk tarwiyah. "Bagi jamaah yang akan tarwiyah diminta membuat pernyataan bertanggung jawab atas transportasi ke Mina dan makan selama di Mina. Mereka juga harus berkoordinasi dengan maktab," ujar Ahmad Kartono, Sabtu (13/11) malam.

Menurut Wakil Kepada Daker Makkah Bidang Pelayanan Umum dan Ibadah, Amin Akkas, hingga Sabtu malam baru ada dua kloter yang melaporkan akan melakukan tarwiyah. "Berapa yang melakukan tarwiyah, laporannya belum semua masuk ke Daker, karena secara administratif mereka lapor ke kantor sektor," ujar Amin.

Dua kloter itu, seluruh jamaahnya berangkat untuk bermalam di Mina. Sabtu malam, yaitu Kloter 47/JKG dan Kloter 70/SOC berangkat ke Mina menggunakan bus berspanduk nama kloter mereka. Yang lainnya ada beberapa rombongan yang berangkat juga. Ada yang berangkat 30 orang, ada yang 40 orang.

Ahad pagi, arus jamaah Indonesia ke Mina terus bertambah. Tapi, mayoritas adalah jamaah dari negara lain. Jamaah dari negara lain itu berangkat selepas Subuh dari Masjidil Haram, berjalan kaki menuju Mina dengan ihram mereka.

Jalan raya telah menjadi lautan jamaah, serba putih, terlihat merambat dari terowongan pedesterial yang menghubungkan Masjidil Haram dengan jalan raya ke Mina. Dalam gerak perlahan berjalan kaki, sebagian dari mereka terdengar melafazkan talbiyah. "Zaman Rasul dulu, tanggal 8 Duzlhijah rasul mempersiapkan diri untuk wukuf Arafah dengan cara bermalam di Mina," ujar Kartono.

Selesai menginap di Mina, jamaah akan bergerak ke Arafah, Senin (15/11) pagi untuk menjalankan wukuf. Wukuf di Arafah akan dimulai pukul 12.00 dengan diawali sambutan dari Dubes RI untuk Arab dan Oman, Gatot Abdullah Mansyur, dilanjutkan dengan sambutan Amirul Haj Suryadharma Ali. Wakil Amirul Haj KH Hasyim Muzadi akan membacakan khutbah wukuf. Shalat Dzuhur akan dipimpin oleh Wakil Amirul Haj Muhammad Muqoddas.

Petugas haji yang bertangung jawab untuk Arafah dan Mina meninggalkan Makkah mulai pukul 09.00, Ahad. Petugas-petugas ini bertanggung jawab menunjukkan maktab kepada para jamaah. Petugas penjaga katering juga berangkat Ahad pagi.

Di Arafah ada 71 maktab, masing-masing maktab disediakan dapur dan tenda makan. Disediakan pula gudang bahan makanan.

Petugas haji Daker Makkah berangkat ke Arafah sebagai gelombang terakhir. Mereka terlebih dulu melakukan pemeriksaan ke setiap pondokan untuk memastikan tak ada jamaah yang tertinggal. Mereka bergerak ke Arafah selepas Maghrib.

Petugas haji mulai bergerak dari Arafah ke Muzdalifah selepas Ashar untuk gelombang pertama, dan terakhir bergerak selepas Isya. Jamaah mulai bergerak ke Muzdalifah selepas Maghrib setelah menjamak shalat Maghrib-Isya.

Pelayanan pengawasan jamarat di Mina dimulai Selasa (16/11) dinihari pukul 01.30 hingga 06.30. Jamaah akan dipersilakan melontar jumrah Aqabah mulai pukul 08.30 untuk kemudian bergerak ke Makkah melakukan tawaf ifadah.


http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/10/11/15/146752-lautan-manusia-menuju-arafah