MENGENAL WEALTH MANAGEMENT
Mihael Jackson harus menjual rumahnya untuk membiayai hidupnya. Kini, Laela Sari masih harus bekerja di usia senjanya untuk menghidupi keluarganya. Seorang pensiunan Administratur hidup dengan uang pensiun yang pas-pasan, tinggal di rumah tipe 36 dan seringkali harus ngantri ke poliklinik karena kesehatannya yang sudah sangat menurun. Hal ini tidak terjadi andai kata mereka menerapkan Wealth Mangement dalam hidupnya
Kapan Lahir?
Istilah wealth management mulai populer beberapa tahun belakangan ini. Jasa wealth management muncul pada awal tahun 2000. Ketika bank asing yang beroperasi di Indonesia menawarkan jasa wealth management, namun sebenarnya wealth management adalah ilmu keuangan yang lebih tua dari management risiko-marak dibahas dan direspon PTPN, bahkan lebih tua umurnya dibandingkan penyakit jantung yang baru muncul di awal tahun 1900-an.
Cikal bakal wealth management dirintis oleh para privat banker pada awal berdirinya pusat keuangan internasional seperti London. Amsterdam dan Paris pada abad 17 dan 18. meski wealth management dimulai di London, dan bergeser ke Amerika Serikat dengan landmark Wall Street-nya pada abad 19 dan 20, tetapi tempat teraman bagi kaum berduit untuk menyimpan kekayaan tetap di Swiss, UBS menjadi andalan Swiss di dunia perbankan internasional.
Apa sih Wealth Management itu?
Pengertian Wealth Management menurut Wikipedia “Wealth management” is an advanced investment advisory discipline that incorporates financial planning and specialist financial services”
Pada dasarnya, wealth management adalah manajemen keuangan keluarga yang bisa dilakukan setiap orang. Hanya saja mengatur kekayaan sendiri dengan mempertimbangkan semua peluang dan resiko yang mungkin dihadapi, jelas bukan perkara yang mudah.
Pengelolanya mesti punya bekal pengetahuan cukup tentang segala macam instrumen investasi keuangan yang tersedia. Belum lagi harus mengikuti perkembangan ekonomi global yang akan mempengaruhi kinerja berbagai instrumen investasi, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi nilai kekayaan. Berhubung tidak banyak orang memiliki pengetahuan seluas itu, wealth management berkembang menjadi bisnis jasa financial planner.
Financial Planning=plan earning money+manage lifestyle
Apa jenis layanan yang diberikan?
Jasa untuk kalangan ”atas”ini tidak sekedar manawarkan layanan investasi saja,tetapi juga aneka layanan yang memberikan kenyamanan hidup, sehingga seringkali istilah wealth management diplesetkan menjadi palugada (Apa Yang Lu Minta Gue Ada), karena memang layanan yang diberikan mulai dari urusan tradisional sampai sophisticated dari urusan bisnis sampai spiritual, dari keuangan sampai gaya hidup.
Contoh produk wealth management tradisional mencakup perbankan, investasi, mata uang asing, dana pensiun, real estate , sedangkan yang mencakup alternative investment (komoditas, emas, private equity, art, sport instrument, derivative/structured product, hedge fund).
Beberapa bank memberikan layanan wealth management yang melekat pada produknya, antara lain priority hotline, berlangganan majalah/surat kabar, airport lounge, golf, safe deposit box, credit platinum card, layanan kesehatan, layanan haji dan zakat, dll.
Siapa konsumen wealth management ?
Konsentrasi kekayaan di dunia ini mengacu pada Hukum Pareto yang memuat aturan 80:20, berarti 80% kontribusi disumbangkan oleh 20% populasi. Hal ini sering menjadi analogi untuk mendeskripsikan industri wealth management. 20% populasi yang menguasai jagat perekonomian Indonesia mempunyai latar belakang bisnis dan profesi yang beragam.
Profesi dengan penghasilan tertinggi menurut SWA Februari 2007 disandang oleh private banker dengan kisaran gaji/bulan sebesar US$ 19-22.000 disusul arsitek (US$ 8-20.000), konsultan SAP (US$ 7-15.000) manager senior perkebunan (US$ 6-20.000), Engineer sistem TI (US$ 6-20.000) sedangkan 5 orang terkaya di Indonesia adalah raja group rokok.
Djarum, Gudang Garam dan Smpoerna, meski posisi ini akan segera tergeser pengusaha muda Chairul Tanjung dan Sandiago Uno dengan bisinis property, keuangan dan TI.
Bisnis rokok berkembang dengan mayoritas konsumen di pedesaan dengan tingkat pendidikan relatif tidak tinggi. Gencarnya kampanye anti rokok, bahkan di London dikenal kampanye bahwa anak perokok bukan anak jagoan, tetapi sampah masyarakat, menjadi ancaman serius keberlangsungan industri rokok.
Sampai tahun 2005, 55.000 nasabah wealth management dengan asset +/- US$ 260 milyar di Singapura, 18.000 diantaranya adalah orang Indonesia, sedangkan di Indonesia nasabah wealth management sebanyak 17.000 orang. Bisa dimaklumi kalau pemerintah Singapura tidak setuju untuk mengekstradisi pelarian “kriminal” Indonesia disana.
Siapa Penyedia Jasa wealth management?
Jasa wealth management ditawarkan oleh bank umum. Asset management, investment banking, private banking, brokerage, asuransi, independent financial advisor bahkan kantor akuntan. Meskipun yang paling umum adalah dari perbankan. Setiap bank mempunyai nama dan jenis layanan yang berbeda. Misalnya ABN Amro Indonesia memberi nama layanan untuk kaum berduit dengan Van Gogh Prefferd Banking dengan saldo simpanan minimal sebesar RP.500 juta sedangkan Bank Syariah Mandiri member nama BSM Priority dengan saldo simpanan minimal sebesar Rp.250juta.
Private Banking sebagai bagian dari Wealth Management
Pada akhir dekade 90an, Wealth Management diberitakan sebagai salah satu sektor dalam industri finansial yang berkembang cukup pesat. Meskipun terjadi krisis ekonomi selama tahun 1998 sampai dengan 2002 yang membuat banyak perusahaan-perusahaan wealth management rugi besar, sektor ini masih tetap merupakan sektor yang atraktif. Secara global, jumlah orang super kaya bertumbuh sebesar 7% per tahun, 6 kali lebih besar dibandingkan pertumbuhan penduduk di dunia. Hal inilah yang menyebabkan kenapa sektor wealth management merupakan sektor yang sangat menarik untuk lebih dikembangkan lagi.
Pada dasarnya, tidak ada suatu pengertian yang baku mengenai definisi wealth management. Tetapi, sebagai dasar acuan kita, definisi dasar wealth management yang bisa kita gunakan adalah layanan finansial yang diberikan kepada orang-orang kaya termasuk keluarganya. Yang masuk dalam kategori orang-orang kaya tersebut adalah individu yang mempunyai dana investasi minimum sebesar IDR 1 milyar (USD 100,000).
Wealth Management, secara fundamental, di bagi menjadi dua bagian yaitu onshore dan offshore. Onshore Wealth Management adalah pilihan produk dan servis dalam jurisdiksi lokal dimana nasabah tersebut berada. Sedangkan Offshore Wealth Management adalah pilihan produk dan servis diluar jurisdiksi lokal nasabah. Tujuan nasabah berinvestasi offshore adalah karena mereka ingin melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi resiko dan meningkatkan tingkat pengembalian. Biasanya, investor menginvestasikan dananya sebesar 30% dari total portofolionya di offshore.
Selain karena pertumbuhan orang kaya yang diatas rata-rata pertumbuhan penduduk dunia, perkembangan bisnis wealth management juga disebabkan oleh dua faktor utama yaitu:
1. Faktor umum seperti:
* Perkembangan ekonomi
* Peningkatan nilai aset/ investasi
* Alokasi kekayaan
* Faktor demografi
2. Faktor regional seperti
* Eropa – adanya trend transfer kekayaan antar generasi
* Asia – perkembangan ekonomi yang signifikan
Pemain-pemain di industry wealth management adalah sebagai berikut:
1. Private Banks
2. Trust Banks
3. Retail Banks
4. Family offices
5. Financial Advisors
6. Stockbrokers
7. Asset Managers
8. Investment Banks
9. Insurance companies
Seperti penjelasan diatas, Private Bank adalah merupakan salah satu pemain utama di wealth management bisnis. Yang membedakan Private Bank dengan pemain lainnya adalah pemberian layanan yang lebih exclusive dan tailor made. Artinya, layanan wealth management yang diberikan oleh Private Bank berupa advis finansial dilakukan berdasarkan analisa profil resiko dan kebiasan investasi nasabah yang dilakukan oleh relationship managernya. Biasanya, Private Bank hanya akan memberikan layanan yang tailor made kepada nasabahnya yang memiliki aset investasi sebesar minimum IDR 10 milyar (USD 1 juta).
Pengertian diatas sebenarnya diambil dari sejarah berdirinya private banking pertama di dunia di abad ke 15. Konsep private banking sebenarnya berkembang pertama kali di daratan eropa di jaman kerajaan-kerajaan medieval. Dimana raja-raja tersebut menginginkan seseorang untuk membantunya dalam hal pengelolaan finansial. Dari kebutuhan yang tailor made inilah kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang kita kenal sekarang sebagai Private Banking.
Secara umum, perbedaan antara private banking dengan bank umum atau priority banking terletak di service approachnya. Kalau private banking, produk dan service yang ditawarkan sifatnya lebih discretionary atau tailor made. Discretionary sebenarnya adalah mandate yang diberikan oleh nasabah private banking kepada bank untuk melakukan pengelolaan dananya sesuai arahan investasi yang diberikan oleh nasabah. Dalam hal ini, bank bertindak sebagai pihak yang akan melakukan aset alokasi guna mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh nasabahnya.
Selain kebutuhan investasi, Private bank juga memberikan solusi terhadap kebutuhan nasabah lainnya seperti asuransi, pinjaman, bahkan kebutuhan nasabah untuk melakukan transfer aset kepada generasi selanjutnya.
Di dunia, yang merupakan private bank terbesar adalah UBS. Tetapi sepuluh pemain utama dalam dunia private banking adalah UBS, Merrill Lynch, HSBC, Citigroup, Credit Suisse, JP Morgan, Goldman Sachs, BNP Paribas, Deutsche Bank, ABN AMRO. Di Indonesia, pemain yang benar-benar masuk ke dalam kategori Private banking masih sangat terbatas. Sejauh ini hanya Bank Niaga saja yang benar-benar bermain dalam kategori Private Bank
( Maryadi Aryo Laksmono
Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan CWMA
Private Banking Group Head, PT. Bank Niaga, Tbk )
*****************
Catatan :
Wealth management pada dasarnya merupakan jasa pengelolaan keuangan dan kekayaan, tidak terbatas dalam hal melakukan investasi, namun termasuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan keuangan pribadi. Dapat dikatakan bahwa wealth management adalah bertindak sebagai manager keuangan pribadi.
Pada dasarnya wealth management merupakan jasa yang membantu kita mencapai tujuan keuangan, berikut segala hal ikhwal aktivitas keuangan yang terkait dengan itu. Apabila kita memutuskan untuk mengikuti layanan jasa wealth management dari suatu institusi, pertama-tama kita akan dibuatkan suatu perencanaan keuangan berdasarkan kuesioner yang harus diisi secara jujur.
Informasi seperti berapa jumlah harta yang dimiliki, jumlah utang, penghasilan, pengeluaran, istri, anak, asuransi, profil risiko, tujuan dan keinginan secara keuangan, dan lain sebagainya harus dikemukakan apa adanya.
Seperti dokter, bila pasien berbohong, akan sulit bagi dokter untuk menduga secara tepat penyakit apa yang diderita oleh pasien. Demikian juga bagi seorang perencana keuangan yang menjadi bagian dari pelayanan wealth management, akan sulit membuat perencanaan dan nasihat yang tepat agar kita dapat mencapai tujuan keuangan kita.
Dengan melihat kondisi saat ini, tujuan yang ingin dicapai dan profil risiko kita, mereka akan menyusun suatu portfolio investasi, mengelola dana, asuransi, dan lain sebagainya. Walaupun kata akhirnya tergantung dari kita, namun itulah layanan wealth management yang menyeluruh.
Jika ada suatu lembaga keuangan mengaku memberikan layanan wealth management, tapi ternyata mereka hanya menawarkan deposito berjangka, atau menawarkan produk asuransi, atau sekadar menawarkan reksadana, hal itu bukanlah wealth management yang komprehensif. Pilihlah bank atau lembaga keuangan yang benar-benar menawarkan layanan wealth management yang terpadu dan mencakup semua aspek dalam perencanaan keuangan.
Ciri utama bahwa bank atau lembaga keuangan tersebut memiliki layanan yang lengkap adalah investasi yang ditawarkan mencakup produk keuangan dan non keuangan, dengan memberikan advis terhadap jenis investasi riil seperti rumah, emas, usaha prospektif dan lain-lain. Mereka juga tidak fanatik menawarkan produk mereka sendiri, mereka terbuka terhadap kemungkinan produk dari lembaga lain yang lebih cocok dengan kondisi kita. Mereka juga memiliki riset yang kuat terhadap pola hasil dan risiko dari setiap jenis investasi.
Pada dasarnya, aspek perencanaan keuangan adalah akumulasi kekayaan (investasi), proteksi terhadap kekayaan dan distribusi kekayaan (warisan). Jika bank atau lembaga keuangan menawarkan layanan wealth management yang mencakup seluruh aspek tersebut, itu adalah salah ciri layanan wealth management yang diberikan cukup memadai.
Kiat memilih
Setelah kita memiliki pemahaman yang baik mengenai apa itu wealth management maka:
* Sebaiknya kita mengunjungi secara langsung sebanyak mungkin bank atau lembaga keuangan yang memberikan layanan wealth management. Tanyakan mengenai seluruh layanan yang akan diberikan kepada kita. Jangan terburu-buru memutuskan untuk mengikuti layanan tersebut sebelum membandingkan dengan yang lain.
* Perhatikan dengan baik apakah bank atau lembaga keuangan yang menawarkan wealth management menyodorkan seorang perencana keuangan yang kompeten dan berpengalaman? Mungkin saja bank atau lembaga keuangan tersebut memiliki nama besar namun jika yang ditugaskan membantu kita tidak kompeten dan memiliki pengalaman luas, kita harus berhati-hati. Cara menyelidiki apakah perencana keuangan tersebut berkualitas atau tidak adalah tanyakan sudah berapa lama berkecimpung di bidang wealth management, apa latar belakang pendidikannya, cara melayani, dan lain-lain. Bila perlu, galilah informasi dari nasabah lain yang telah menyerahkan pengelolaan kekayaannya kepada perencana keuangan tersebut. Apakah mereka sangat puas, cukup puas, atau bahkan tidak puas?
* Jangan segan-segan menanyakan biaya pengelolaan kekayaan tersebut. Perhitungkan antara biaya dengan manfaat yang didapat. Pada dasarnya, untuk setiap jenis investasi yang direkomendasikan wealth management, mereka akan mendapatkan jasa pengelolaan/fee dan akan membebankannya kepada kita, berapa pun hasil investasinya.
Tahukah Anda di Indonesia menurut Morgan Stanley Singapura diperkirakan terdapat 3.328 keluarga yang memiliki aset 5-20 juta dolar AS dan 167 keluarga yang memiliki aset 20-100 juta dolar AS? Hampir 80% keluarga kaya tersebut tinggal di Jakarta sementara 10% berada di Surabaya. Di Bandung sendiri terdapat sekira 167 keluarga dengan aset 5-20 juta dolar AS dan delapan keluarga dengan aset 20-100 juta dolar AS. Mungkin salah satu di antaranya adalah pembaca.
Setidaknya dalam tahun-tahun ke depan, kita berharap akan semakin banyak warga Jawa Barat yang dapat mengikuti jejak para keluarga kaya tersebut. Hal ini hanya untuk menjadikan motivasi, kalau orang lain bisa mengapa kita tidak? Mustahilkah bagi kita? Menurut TDM Waringin, menjadi orang kaya tidak ditentukan oleh seberapa besar jumlah penghasilan namun oleh seberapa besar uang yang dapat kita sisihkan untuk ditabung dan disisihkan untuk investasi. Jadi mengapa harus pesimis? Berpikir positif dan bersikap optimis adalah salah satu kunci mengatasi permasalahan kita saat ini. Perencanaan yang baik, termasuk dengan cara mengikuti wealth management adalah salah satu cara mengantisipasi masa depan sehingga kehidupan kita di masa datang akan lebih baik. Uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya tanpa uang akan membuat kita kerepotan dalam menjalani kehidupan ini
Wealth Management Bukan Untuk Orang Kaya Saja
Penerapan wealth management atau pengaturan keuangan keluarga tidak saja untuk orang yang kaya. Justru kalangan menengah yang mempunyai banyak kebutuhan namun kemampuan keuangan terbatas sangat membutuhkan peran wealth management. Demikian disampaikan Direktur Insight Investment Management, Siti Arimbi Pulungan, dalam talkshow wealth management syariah, Rabu (12/10).
Dalam kondisi seperti ini di mana harga barang dan BBM naik, sementara pemasukan tetap, pengelolaan keuangan jadi makin penting. Selama ini, kata Arimbi, banyak kalangan menengah atau berpendapatan kecil menganggap belum perlu adanya perencanaan keuangan. Rata-rata orang menganggap hal itu penting saat pendapatan besar.
”Justru orang yang sangat kaya tak begitu perlu perencanaan. Mereka bisa memenuhi berbagai keperluan dengan uang sendiri.” Wealth management bisa diartikan pengelolaan cash flow keluarga agar ada alokasi untuk investasi dan proteksi dengan asuransi.
Dia menekankan asuransi penting untuk menutup pengeluaran tak terduga dalam jumlah besar seperti biaya rumah sakit. Agar sesuai syariah, kata Arimbi, pengeluaran tidak boleh berlebihan. Salah satunya dengan membatasi penggunaan kartu kredit.
”Pilih kartu kredit yang banyak memberi manfaat seperti memberi banyak diskon dan segera lunasi.” Investasi tidak boleh yang mengandung riba, gharar, dan maisir. Dalam arti tidak boleh menyimpan uang di bank konvensional, atau membeli saham perusahaan yang bisnis intinya perjudian, minuman keras dan spekulasi.
”Juga tidak boleh menzalimi, seperti praktek ijon (tengkulak),” tambahnya. Ia menekankan manajer investasi dan konsultan keuangan independen berperan dalam menyarankan keluarga yang ingin menikmati keuntungan dunia dan akhirat untuk mengalihkan investasi ke syariah. ”Mereka yang masih menyimpan dana di bank konvensional segera mengalihkannya ke syariah,” kata Arimbi.
Untuk investasi secara syariah saat ini sudah banyak instrumen seperti bank dan reksadana syariah. Sedangkan, untuk proteksi sudah tersedia layanan asuransi syariah. Yang tak kalah penting adalah menunaikan kewajiban membayar zakat.
”Ini sering dilupakan. Biasanya pengeluaran dulu baru sisanya disisihkan untuk zakat. Ini keliru,” kata Arimbi. Zakat sebagai pembersih harta disisihkan 2,5 persen dari pendapatan kotor yang diterima. Karena itu zakat seharusnya dimasukkan dalam pos pengeluaran keluarga. ”Ada hak orang lain di harta kita.
Untuk kita sendiri mendapat 97,5 persen, Tuhan sangat baik kan memberi rezeki,” tambahnya. Siti mengakui dalam konseling keuangan biasanya orang Indonesia masih tertutup mengenai pendapatan. Lebih jauh dia menyarankan agar sebelum menikah, kedua calon pasangan bersikap terbuka mengenai keuangan masing-masing. Hal ini penting agar tidak terjadi penyesalan bila ternyata kondisi keuangan yang tampak baik-baik saja ternyata menyimpan utang yang sangat besar.
Sumber : Republika Online