Kematian sebagai sebuah peristiwa biologi, masih merupakan misteri yang membingungkan para ilmuwan. Meskipun sebagian mereka, yaitu para ahli cytologi (ahli sel) telah mampu membuka sedikit tabir yang menutupi rahasia kematian sel-sel. Di tengah kebingungan tersebut, mereka dihadapkan pada satu pertanyaan yang sulit: Apakah ada mekanisme waktu tertentu yang mengatur kematian sel-sel biologis?
Berdasarkan eksperimen yang banyak dilakukan mereka, didapatkan satu hipotesa, bahwa sel-sel biologis secara terus-menerus mengalami kematian. Di mana pada setiap detik terdapat banyak sel yang mati. Dan sebagai gantinya sel-sel baru tumbuh dan hidup. Perputaran itu, menurut mereka, tunduk pada suatu mekanisme biologis tertentu yang diarahkan oleh proses genetika yang terdapat dalam sel.
Yang menakjubkan, kalau kita melihat Alquran, maka akan kita dapatkan bahwa Alquran telah memberikan petunjuknya tentang kematian sel yang berlangsung secara terus-menerus ini. Yaitu pada surah Az-Zumar ayat 30, di mana Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati."
Ayat di atas, mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak akan dapat lepas dari kematian. Sebagaimana yang dijelaskan oleh para ilmuwan—sebagaimana kami sampaikan—berkaitan dengan kematian sel-sel hidup yang berlangsung secara terus-menerus.
Sekiranya, dapat dibuktikan bahwa di sana terdapat mekanisme biologis bagi kematian sel-sel ini, maka di sana juga terdapat mekanisme biologis bagi pergantian sel-sel yang telah mati ini, dengan sel-sel hidup yang baru, sehingga pertumbuhan makhluk hidup dapat terus berlangsung.
Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/11/08/04/lpe10j-alquran-dan-sains-kontinuitas-maut